HAJI KHUSUS
Makalah Di Presentasikan Dalam Mata Kuliah Manajemen Haji Dan Umrah
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Desyana Sari
( 431307344)
Sri Fitri Handa
Yani
(431307)

MANAJEMEN DAKWAH UNIT 2
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
2014-2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Haji merupakan ibadah yang di lakukan sebagai bagian
dari kewajiban setiap muslim untuk menyempurnakan rukun islam. Islam
menganjurkan setiap muslim untuk beribadah haji bila mampu. Itu berarti, ibadah
haji wajib untuk umat islam yang telah siap sepenuhnya baik dalam hal lahiriah,
mental, maupun materi. Dengan tidak melaksanakan ibadah haji padahal telah
mampu secara lahir dan batin, seorang muslim telah melanggar ibadah yang telah
diwajibkan kepadanya sehingga ia akan berdosa.
Begitu juga dengan umroh, ibadah
umroh pada zaman Rasulullah saw, dilaksanakan lebih awal dari ibadah haji,
yaitu pada bulan Zulhijjah tahun ketujuh Hijriah, pada saat kota mekkah masih
dalam genggaman kaum kafir Quraisy. Ibadah umroh disebut sebagai ibadah “ haji
kecil” karena kemudahan syarat dan pelaksanaan nya di bandingkan ibadah haji.
Hukumnya pun tidak wajib seperti haji, melainkan sunah.
Dalam bahasa Arab, umroh berarti
“berkunjung ke suatu daerah tempat berkumpul orang-orang. Sementara itu, dalam
ketentuan syariat, umroh bermakna ihram dan mikat untuk melaksanakan tawaf
mengelilingi ka’bah lalu melaksanakan sa’i berkeliling antara safa dan marwah.
Umroh merupakan ibadah sunnah yang sangat di anjurkan kepada setiap muslim,
tapi tanpa memberatkan dan tidak terikat waktu atau bisa dilakukan kapan saja.
Perjalanan umroh dalam sejarahnya
merupakan perjalanan untuk memberikan inspirasi spritual bagi setiap muslim.
Oleh karena itu, di indonesia, ibadah umroh sering di kategorikan sebagai
pariwisata rohani yang diatur oleh biro perjalanan haji dan umrah. Namun, walau
di sebut wisata rohani, sejatinya ibadah unroh bernilai jauh dari sekedar
kegiatan bersenang-senang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Haji Khusus
Secara bahasa haji berarti kunjungan, perjalanan,
atau ziarah. Secara istilah haji berarti berkunjung atau berziarah ke Baitullah (Ka'bah) di tanah suci
Makkah untuk melakukan beberapa amalan atau ibadah, seperti thawaf, sa'i, dan
lainnya dalam waktu tertentu demi memenuhi panggilan Allah SWT dan melaksanakan
rukun Islam yang kelima.
Ibadah haji tidak
terlepas dari hal-hal berikut :
1. Ziarah
2. Waktu tertentu
3. Tempat tertentu
4. Amalan tertentu
5. Dengan niat ibadah
Ibadah haji dimulai
dengan:
1.
Berihram
2. Thawaf
3. Sa'i (antara Shafa-Marwah)
4. Wuquf di Arafah
5. Mabit di Muzdalifah
6. Melempar jamrah
7. Memotong/mencukur rambut dan diakhiri dengan
8. Thawaf wada'
Ibadah Haji adalah merupakan
kewajiban bagi semua kaum muslimin di seluruh dunia terutama bagi yang mampu,
sebab Ibadah haji termasuk dalam rukun islam yang ke 5. Pelaksanaan Ibadah haji
sendiri di Indonesia diatur oleh Departemen Agama RI dalam hal ini ditangani
oleh Sikohat Haji.Haji sendiri dibagi menjadi Haji Khusus dan Haji Reguler. Tetapi pada kelompok ini akan lebih
membahas mengenai Haji Khusus.
1. Biaya
Pada tahun 2012, biaya Haji Khusus sekitar 7.000 $ AS sampai 8.500 $ AS, ini akan bertambah tergantung dari penyelenggara haji khusus termasuk lama calon jamaah haji di Tanah Suci. Dari segi besarnya biaya haji Khusus lebih mahal dua kali lipat jika dibandingkan dengan haji reguler.
2. Masa Tunggu Pemberangkatan (Waiting List)
Tentu saja waiting list calon jamaah khusus lebih cepat daripada calon jamaah haji reguler. Pada beberapa daerah, jika ada calon pendaftar haji khusus tahun 2014, maka bisa jadi tahun 2015 akan berangkat, atau paling lama tahun 2016. Tetapi ada yang menunggu sampai 7 tahun, tergantung travel nya.
3. Lamanya di Tanah Suci
Haji Khusus yang Non Arbain sekitar 19 hari sedangkan yang Khusus
Arbain di Madina sekitar 26 sampai 30 hari.
4. Akomodasi dan Konsumsi
Kebutuhan konsumsi dan makanan yang
membedakan adalah ketika berada di Mekkah. Jamaah Haji khusus kebutuhan makan
sudah ditanggung dan disediakan pihak penyelenggara. Mereka makan dan minum
sudah disediakan pihak hotel, sehingga jamaah haji selama di Mekkah sudah tidak
perlu lagi memikirkan masalah konsumsi
5. Penginapan
Letak
penginapan adalah hal yang sangat penting bagi jamaah haji, karena sangat
berpengaruh terhadap rutinitas dan kenyamanan dalam menjalankan ibadah dan
mendulang pahala, baik di Masjidil Haram Mekkah maupun di Masjid Nabawi
Madinah.
Jamaah
haji Khusus umumnya menempati penginapan di sekitar Masjidil Haram dengan
jangkauan yang lebih dekat. Sehingga dapat dipastikan mereka dapat
memaksimalkan seluruh kegiatan ibadah di Masjidil Haram. Bisa menjalankan
shalat 5 waktu berjamaah, dapat sewaktu-waktu menjalankan kegiatan sesuai dengan
kemampuan dan kemauan.
Sedangkan
di Madinah, penempatan antara jamaah Haji Khusus dan Haji Reguler jaraknya
hampir sama dari Masjid Nabawi, berkisar 250 sampai 500 m. Namun ada juga
jamaah haji reguler yang ditempatkan lebih dari 1 km tapi sangat jarang sekali.
Yang membedakan hanyalah kelas dan jenis makanan yang di dapat dari hotel,
tentu saja jamaah haji khusus lebih baik.
Baik
jamaah haji reguler maupun khusus bisa menjalankan shalat berjamaah lima waktu
di Masjid Nabawi, karena kemudahan dan jarak penginapan yang lebih terjangkau
jika dibandingkan ketika berada di Mekkah.
6. Bimbingan Selama di Tanah Suci
6. Bimbingan Selama di Tanah Suci
Semua
jamaah haji di Tanah Suci mendapatkan bimbingan dalam mempermudah dalam
menjalankan semua kegiatan, terutama di Mekkah dan Armina (Arofah, Mudzdalifa
dan Mina) pada hari tarwiyah.
Jamaah
haji khusus lebih mudah dalam koordinasi, karena umumnya jumlah antara
pembimbing dengan jamaah lebih dari cukup untuk mengontrol dan mengkoorninasi
seluruh kegiatan yang dilakukan.
7. Intensifnya Bimbingan
Para jamaah Haji Reguler biasanya
mendapatkan lebih dari lima kali manasik haji yang diorganisasi oleh pemerintah
daerah setempat (atau kantor agama dan atau dengan Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji). Bimbingan Haji Reguler di tanah suci mungkin cenderung tidak
seintensif jamaah Haji khusus, karena tergantung kepada berkelompok dalam
jumlah besar dan tergantung juga dengan gairah kepemimpinan dan bimbingan
pembimbing haji dalam kelompok terbangnya.
Sementara untuk jamaah Haji khusus,
manasik haji biasanya dilakukan hanya dua atau tiga kali dengan cukup intensif,
dua hari dalam satu pertemuan. Namun, kelanjutan bimbingan itu di tanah suci
akan dirasakan cukup berbeda. Jamaah Haji khusus umumnya (tergantung juga
dengan biro hajinya) mendapatkan bimbingan
yang menerus tidak terputus dari sejak menginjakkan kaki di tanah suci
sampai kembali ke tanah air, sehingga diharapkan tata cara hajinya terlaksana
dengan sempurna.
B. Umroh
Secara sekilas, ibadah umroh sangat
mirip dengan ibadah haji. Namun demikian, kita tidak lantas menyebut ibadah
umroh sama dengan ibadah haji. Karena bagaimana pun, ibadah umroh bukanlah
ibadah haji. Jika ada yang mengatakan bahwa ibadah umroh merupakan ibadah haji
yang lebih sederhana, mungkin masih bisa di benarkan, karena beberapa ritual
dalam ibadah haji dilakukan dalam ibadah umroh. Agar tidak bingung, ada baiknya
kita sama-sama mengetahui pengertian ibadah umroh berikut.
Secara makna bahasa, kata umroh
berarti az-ziyarah, yaitu berkunjung atau mendatangi suatu tempat atau
seseorang. Sementara secara istilah, kata umroh di dalam ilmu fikih di
definisikan oleh jumhur ulama sebagai tawaf di sekeliling baitullah dan sai
antara safa dan marwah dengan berihram atau mendatangi ka’bah untuk melaksanakan ritual ibadah,
yaitu melakukan tawaf dan sa’i.
1. Keutamaan umroh
Beberapa hadits menjelaskan
keberkahan besar dan manfaat melakukan umroh. Umroh telah lama dikenal sebagai
jalan dan upaya seorang mukmin untuk membersihkan jiwa dari dosa masa lalu yang
telah dia lakukan.
Melakukan umroh juga menjaga
seseorang dari perasaan takut akan kemiskinan apabila ikhlas beribadah
semata-mata karena Allah swt. Karena yang berumroh, apalagi yang berasal dari
luar Mekkah, kadang menghabiskan kekayaan mereka untuk mempersiapkan diri
berangkat umroh. Ibnu masud r.a., menyatakan bahwa Rasulullah saw, bersabda “
lanjutkan haji dan umroh, karena akan menghilangkan kemiskinan dan dosa
sebagaimana api memisahkan jelaga dari besi, emas, dan perak” (HR. Tirmidzi,
Ibnu Khuzaimah)
Seperti halnya haji, ibadah umroh
adalah sebagian perbuatan terbaik yang menyenangkan Allah swt. Allah swt.,
mencintai orang-orang yang berjihad di jalan- nya. Umroh sendiri merupakan
tindakan menjawab panggilan nya, sebagai jihad fisabilillah.
Pada bulan yang di berkahi, bulan
ramadhan, pahala orang-orang yang melakukan umroh adalah sama dengan pahala
orang-orang yang melakukan haji dengan Rasulullah saw. Pada berbagai kesempatan,
Rasulullah saw., telah memberi tau para sahabatnya bahwa melakukan umroh di
bulan ramadhan yang di berkahi memiliki pahala yang sama dengan melakukan haji.
Keutamaan lainnya dari ibadah umroh
adalah bahwa jika seseorang meninggal dalam perjalanan mereka dari umroh,
pahala dan ganjaran bagi mereka adalah surga.
2. Persiapan umroh
Hak tanggungan
keluarga selama di tinggal haji
a.
Hak profesionalitas
Hak ini misalnya izin dari tempat kerja jika anda
seorang pegawai yang terikat kontrak kerja. Hendaknya, anda tidak meninggalkan
utang pekerjaan. Jika tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sebelum berangkat,
amanatkan pekerjaan tersebut kepada orang lain yang mampu melakukannya.
b.
Hak piutang
Selesaikan masalah utang-piutang anda dengan orang
lain.
c.
Hak meninggalkan
anak-anak dengan wasiat waris apabila terjadi permasalahan yang luar biasa
terjadi pada saat perjalanan umroh, dalam artian jatuh sakit atau meninggal
dunia selama perjalanan umroh.
d.
Bekal pengetahuan
yang cukup mengenai proses ibadah umroh.
e.
Tabungan haji yang
cukup.
f.
Persiapan tambahan
biasanya bagi yang melakukan umroh mufradah. Jika anda berziarah pula ke tempat
lain di timur tengah, pastikan bekal anda dan ketahui konversi mata uang nya.
Persiapan menjelang keberangkatan
umroh juga tidak berbeda dengan persiapan haji. Dalam hal ini, ada
persiapan-persiapan yang bisa anda lakukan secara acak, yaitu sebagai berikut.
a.
Mengurus paspor,
visa, serta kelengkapan identitas.
Dengan kelengkapan ini, anda tidak akan terlibat
masalah dalam hal birokrasi dan imigrasi selama perjalanan.
b.
Menghubungi bank
Banyak calon jamaah yang mengandalkan tabungan umroh
untuk perjalanan ibadah umrohnya. Dengan keberadaan sarana cirrus/ visa/
mastercard dari bank, masalah keuangan anda selama di tanah suci akan
terselesaikan dan uang anda akan aman.
c.
Menjaga kesehatan
fisik untuk menghadapi cuaca ekstrem di tanah suci.
Carilah informasi mengenai asupan gizi yang tepat
untuk anda selama berada di tanah suci mengingat perbedaan cuaca yang ekstrem
antara indonesia dan arab saudi.
d.
Memahami proses
embarkasi, pemberangkatan, kloter, dan fokus kelompok jamaah dari kloter
masing-masing.
Biasanya, anda akan di temani pemandu umroh. Namun,
bila pemandu tidak siap, anda bisa mencari tahu sendiri.
e.
Menyiapkan diri
dengan hafalan doa-doa selama di tanah suci, zikir, dan pemahaman ibadah yang
baik.
f.
Membekali setidaknya
sedikit bahasa arab yang penting dalam komunikasi sehari-hari berkaitan dengan
kebutuhan fisik anda atau pertolongan umum apabila anda terpisah dari jamaah
(tersesat).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Money matters (uang itu berpengaruh), termasuk
juga dalam berhaji. Dengan jumlah biaya yang bisa mencapai dua kali lipat,
masuk akal jika fasilitas yang didapat jemaah Haji Plus pun berbeda dengan
jamaah reguler.
Akhirnya, Kalau
boleh pinjem istilah iklan, apapun jenis ONH (Ongkos Naik Haji) yang dipilih,
reguler ataupun plus, semua tergantung pada niat masing-masing. Kemabruran Haji
hanya Allah SWT yang tahu, calon jamaah haji sendiri yang harus mampu menjemput
dan mempersiapkan diri agar dimudahkan dan meraih ibadah Haji Mabrur. Bahwa yang
terpenting adalah melakukan persiapan fisik, mental, ilmu haji dan finansial
yang memadai untuk dapat menunaikan beribadah haji dengan maksimal.
Semoga
semua yang telah membaca postingan ini segera dipanggil ke Baitullah menyatukan
segala kecintaan pada Allah SWT dan diberikan banyak kemudahan dalam
menjalankan semua rukun dan kewajiban Haji.
Sehingga
dengan itu akan memperoleh kemabruran dan keshalihan pribadi dan sosial. Jika
telah merasakan indahnya bermunajad di Tanah Suci, maka semua akan selalu
dirundung kerinduan yang mendalam untuk kembali ke tanah suci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar