Jumat, 03 Juni 2016

makalah tentang haji khusus



HAJI KHUSUS
Makalah Di Presentasikan Dalam Mata Kuliah Manajemen Haji Dan Umrah
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Desyana Sari
( 431307344)

Sri Fitri Handa Yani
(431307)
MANAJEMEN DAKWAH UNIT 2
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
2014-2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

            Haji merupakan ibadah yang di lakukan sebagai bagian dari kewajiban setiap muslim untuk menyempurnakan rukun islam. Islam menganjurkan setiap muslim untuk beribadah haji bila mampu. Itu berarti, ibadah haji wajib untuk umat islam yang telah siap sepenuhnya baik dalam hal lahiriah, mental, maupun materi. Dengan tidak melaksanakan ibadah haji padahal telah mampu secara lahir dan batin, seorang muslim telah melanggar ibadah yang telah diwajibkan kepadanya sehingga ia akan berdosa.

            Begitu juga dengan umroh, ibadah umroh pada zaman Rasulullah saw, dilaksanakan lebih awal dari ibadah haji, yaitu pada bulan Zulhijjah tahun ketujuh Hijriah, pada saat kota mekkah masih dalam genggaman kaum kafir Quraisy. Ibadah umroh disebut sebagai ibadah “ haji kecil” karena kemudahan syarat dan pelaksanaan nya di bandingkan ibadah haji. Hukumnya pun tidak wajib seperti haji, melainkan sunah.

            Dalam bahasa Arab, umroh berarti “berkunjung ke suatu daerah tempat berkumpul orang-orang. Sementara itu, dalam ketentuan syariat, umroh bermakna ihram dan mikat untuk melaksanakan tawaf mengelilingi ka’bah lalu melaksanakan sa’i berkeliling antara safa dan marwah. Umroh merupakan ibadah sunnah yang sangat di anjurkan kepada setiap muslim, tapi tanpa memberatkan dan tidak terikat waktu atau bisa dilakukan kapan saja.

            Perjalanan umroh dalam sejarahnya merupakan perjalanan untuk memberikan inspirasi spritual bagi setiap muslim. Oleh karena itu, di indonesia, ibadah umroh sering di kategorikan sebagai pariwisata rohani yang diatur oleh biro perjalanan haji dan umrah. Namun, walau di sebut wisata rohani, sejatinya ibadah unroh bernilai jauh dari sekedar kegiatan bersenang-senang.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Haji Khusus
            Secara bahasa haji berarti kunjungan, perjalanan, atau ziarah. Secara istilah haji berarti berkunjung atau berziarah ke Baitullah (Ka'bah) di tanah suci Makkah untuk melakukan beberapa amalan atau ibadah, seperti thawaf, sa'i, dan lainnya dalam waktu tertentu demi memenuhi panggilan Allah SWT dan melaksanakan rukun Islam yang kelima.
Ibadah haji tidak terlepas dari hal-hal berikut :
1.      Ziarah
2.      Waktu tertentu
3.      Tempat tertentu
4.      Amalan tertentu
5.      Dengan niat ibadah
Ibadah haji dimulai dengan:
1.      Berihram
2.      Thawaf
3.      Sa'i (antara Shafa-Marwah)
4.      Wuquf di Arafah
5.      Mabit di Muzdalifah
6.      Melempar jamrah
7.      Memotong/mencukur rambut dan diakhiri dengan
8.      Thawaf wada'
            Ibadah Haji adalah merupakan kewajiban bagi semua kaum muslimin di seluruh dunia terutama bagi yang mampu, sebab Ibadah haji termasuk dalam rukun islam yang ke 5. Pelaksanaan Ibadah haji sendiri di Indonesia diatur oleh Departemen Agama RI dalam hal ini ditangani oleh Sikohat Haji.Haji sendiri dibagi menjadi Haji Khusus dan Haji Reguler. Tetapi pada kelompok ini akan lebih membahas mengenai Haji Khusus.

1. Biaya

            Pada tahun 2012, biaya Haji Khusus sekitar 7.000 $ AS sampai 8.500 $ AS, ini akan bertambah tergantung dari penyelenggara haji khusus termasuk lama calon jamaah haji di Tanah Suci. Dari segi besarnya biaya haji Khusus lebih mahal dua kali lipat jika dibandingkan dengan haji reguler.

2. Masa Tunggu Pemberangkatan (Waiting List)

            Tentu saja waiting list calon jamaah khusus lebih cepat daripada calon jamaah haji reguler. Pada beberapa daerah, jika ada calon pendaftar haji khusus tahun 2014, maka bisa jadi tahun 2015 akan berangkat, atau paling lama tahun 2016. Tetapi ada yang menunggu sampai 7 tahun, tergantung travel nya.
3. Lamanya di Tanah Suci
            Haji Khusus yang Non Arbain sekitar 19 hari sedangkan yang Khusus Arbain di Madina sekitar 26 sampai 30 hari.
4. Akomodasi dan Konsumsi
            Kebutuhan konsumsi dan makanan yang membedakan adalah ketika berada di Mekkah. Jamaah Haji khusus kebutuhan makan sudah ditanggung dan disediakan pihak penyelenggara. Mereka makan dan minum sudah disediakan pihak hotel, sehingga jamaah haji selama di Mekkah sudah tidak perlu lagi memikirkan masalah konsumsi
5. Penginapan
            Letak penginapan adalah hal yang sangat penting bagi jamaah haji, karena sangat berpengaruh terhadap rutinitas dan kenyamanan dalam menjalankan ibadah dan mendulang pahala, baik di Masjidil Haram Mekkah maupun di Masjid Nabawi Madinah.
            Jamaah haji Khusus umumnya menempati penginapan di sekitar Masjidil Haram dengan jangkauan yang lebih dekat. Sehingga dapat dipastikan mereka dapat memaksimalkan seluruh kegiatan ibadah di Masjidil Haram. Bisa menjalankan shalat 5 waktu berjamaah, dapat sewaktu-waktu menjalankan kegiatan sesuai dengan kemampuan dan kemauan.
            Sedangkan di Madinah, penempatan antara jamaah Haji Khusus dan Haji Reguler jaraknya hampir sama dari Masjid Nabawi, berkisar 250 sampai 500 m. Namun ada juga jamaah haji reguler yang ditempatkan lebih dari 1 km tapi sangat jarang sekali. Yang membedakan hanyalah kelas dan jenis makanan yang di dapat dari hotel, tentu saja jamaah haji khusus lebih baik.
            Baik jamaah haji reguler maupun khusus bisa menjalankan shalat berjamaah lima waktu di Masjid Nabawi, karena kemudahan dan jarak penginapan yang lebih terjangkau jika dibandingkan ketika berada di Mekkah.

6. Bimbingan Selama di Tanah Suci
            Semua jamaah haji di Tanah Suci mendapatkan bimbingan dalam mempermudah dalam menjalankan semua kegiatan, terutama di Mekkah dan Armina (Arofah, Mudzdalifa dan Mina) pada hari tarwiyah.
            Jamaah haji khusus lebih mudah dalam koordinasi, karena umumnya jumlah antara pembimbing dengan jamaah lebih dari cukup untuk mengontrol dan mengkoorninasi seluruh kegiatan yang dilakukan.
7. Intensifnya Bimbingan 
           
            Para jamaah Haji Reguler biasanya mendapatkan lebih dari lima kali manasik haji yang diorganisasi oleh pemerintah daerah setempat (atau kantor agama dan atau dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji).  Bimbingan Haji Reguler di tanah suci mungkin cenderung tidak seintensif jamaah Haji khusus, karena tergantung kepada berkelompok dalam jumlah besar dan tergantung juga dengan gairah kepemimpinan dan bimbingan pembimbing haji dalam kelompok terbangnya. 

            Sementara untuk jamaah Haji khusus, manasik haji biasanya dilakukan hanya dua atau tiga kali dengan cukup intensif, dua hari dalam satu pertemuan. Namun, kelanjutan bimbingan itu di tanah suci akan dirasakan cukup berbeda. Jamaah Haji khusus umumnya (tergantung juga dengan biro hajinya) mendapatkan bimbingan yang menerus tidak terputus dari sejak menginjakkan kaki di tanah suci sampai kembali ke tanah air, sehingga diharapkan tata cara hajinya terlaksana dengan sempurna. 

B.     Umroh

            Secara sekilas, ibadah umroh sangat mirip dengan ibadah haji. Namun demikian, kita tidak lantas menyebut ibadah umroh sama dengan ibadah haji. Karena bagaimana pun, ibadah umroh bukanlah ibadah haji. Jika ada yang mengatakan bahwa ibadah umroh merupakan ibadah haji yang lebih sederhana, mungkin masih bisa di benarkan, karena beberapa ritual dalam ibadah haji dilakukan dalam ibadah umroh. Agar tidak bingung, ada baiknya kita sama-sama mengetahui pengertian ibadah umroh berikut.

            Secara makna bahasa, kata umroh berarti az-ziyarah, yaitu berkunjung atau mendatangi suatu tempat atau seseorang. Sementara secara istilah, kata umroh di dalam ilmu fikih di definisikan oleh jumhur ulama sebagai tawaf di sekeliling baitullah dan sai antara safa dan marwah dengan berihram atau mendatangi  ka’bah untuk melaksanakan ritual ibadah, yaitu melakukan tawaf dan sa’i.

1.      Keutamaan umroh
    
            Beberapa hadits menjelaskan keberkahan besar dan manfaat melakukan umroh. Umroh telah lama dikenal sebagai jalan dan upaya seorang mukmin untuk membersihkan jiwa dari dosa masa lalu yang telah dia lakukan.

            Melakukan umroh juga menjaga seseorang dari perasaan takut akan kemiskinan apabila ikhlas beribadah semata-mata karena Allah swt. Karena yang berumroh, apalagi yang berasal dari luar Mekkah, kadang menghabiskan kekayaan mereka untuk mempersiapkan diri berangkat umroh. Ibnu masud r.a., menyatakan bahwa Rasulullah saw, bersabda “ lanjutkan haji dan umroh, karena akan menghilangkan kemiskinan dan dosa sebagaimana api memisahkan jelaga dari besi, emas, dan perak” (HR. Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah)

            Seperti halnya haji, ibadah umroh adalah sebagian perbuatan terbaik yang menyenangkan Allah swt. Allah swt., mencintai orang-orang yang berjihad di jalan- nya. Umroh sendiri merupakan tindakan menjawab panggilan nya, sebagai jihad fisabilillah.

            Pada bulan yang di berkahi, bulan ramadhan, pahala orang-orang yang melakukan umroh adalah sama dengan pahala orang-orang yang melakukan haji dengan Rasulullah saw. Pada berbagai kesempatan, Rasulullah saw., telah memberi tau para sahabatnya bahwa melakukan umroh di bulan ramadhan yang di berkahi memiliki pahala yang sama dengan melakukan haji.

            Keutamaan lainnya dari ibadah umroh adalah bahwa jika seseorang meninggal dalam perjalanan mereka dari umroh, pahala dan ganjaran bagi mereka adalah surga.

2.      Persiapan umroh

Hak tanggungan keluarga selama di tinggal haji
a.       Hak profesionalitas
Hak ini misalnya izin dari tempat kerja jika anda seorang pegawai yang terikat kontrak kerja. Hendaknya, anda tidak meninggalkan utang pekerjaan. Jika tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sebelum berangkat, amanatkan pekerjaan tersebut kepada orang lain yang mampu melakukannya.
b.      Hak piutang
Selesaikan masalah utang-piutang anda dengan orang lain.
c.       Hak meninggalkan anak-anak dengan wasiat waris apabila terjadi permasalahan yang luar biasa terjadi pada saat perjalanan umroh, dalam artian jatuh sakit atau meninggal dunia selama perjalanan umroh.
d.      Bekal pengetahuan yang cukup mengenai proses ibadah umroh.
e.       Tabungan haji yang cukup.
f.       Persiapan tambahan biasanya bagi yang melakukan umroh mufradah. Jika anda berziarah pula ke tempat lain di timur tengah, pastikan bekal anda dan ketahui konversi mata uang nya.

            Persiapan menjelang keberangkatan umroh juga tidak berbeda dengan persiapan haji. Dalam hal ini, ada persiapan-persiapan yang bisa anda lakukan secara acak, yaitu sebagai berikut.
a.       Mengurus paspor, visa, serta kelengkapan identitas.
Dengan kelengkapan ini, anda tidak akan terlibat masalah dalam hal birokrasi dan imigrasi selama perjalanan.
b.      Menghubungi bank
Banyak calon jamaah yang mengandalkan tabungan umroh untuk perjalanan ibadah umrohnya. Dengan keberadaan sarana cirrus/ visa/ mastercard dari bank, masalah keuangan anda selama di tanah suci akan terselesaikan dan uang anda akan aman.
c.       Menjaga kesehatan fisik untuk menghadapi cuaca ekstrem di tanah suci.
Carilah informasi mengenai asupan gizi yang tepat untuk anda selama berada di tanah suci mengingat perbedaan cuaca yang ekstrem antara indonesia dan arab saudi.
d.      Memahami proses embarkasi, pemberangkatan, kloter, dan fokus kelompok jamaah dari kloter masing-masing.
Biasanya, anda akan di temani pemandu umroh. Namun, bila pemandu tidak siap, anda bisa mencari tahu sendiri.
e.       Menyiapkan diri dengan hafalan doa-doa selama di tanah suci, zikir, dan pemahaman ibadah yang baik.
f.       Membekali setidaknya sedikit bahasa arab yang penting dalam komunikasi sehari-hari berkaitan dengan kebutuhan fisik anda atau pertolongan umum apabila anda terpisah dari jamaah (tersesat).


















BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
            Money matters (uang itu berpengaruh), termasuk juga dalam berhaji. Dengan jumlah biaya yang bisa mencapai dua kali lipat, masuk akal jika fasilitas yang didapat jemaah Haji Plus pun berbeda dengan jamaah reguler.  

            Akhirnya, Kalau boleh pinjem istilah iklan, apapun jenis ONH (Ongkos Naik Haji) yang dipilih, reguler ataupun plus, semua tergantung pada niat masing-masing. Kemabruran Haji hanya Allah SWT yang tahu, calon jamaah haji sendiri yang harus mampu menjemput dan mempersiapkan diri agar dimudahkan dan meraih ibadah Haji Mabrur. Bahwa yang terpenting adalah melakukan persiapan fisik, mental, ilmu haji dan finansial yang memadai untuk dapat menunaikan beribadah haji dengan maksimal.

            Semoga semua yang telah membaca postingan ini segera dipanggil ke Baitullah menyatukan segala kecintaan pada Allah SWT dan diberikan banyak kemudahan dalam menjalankan semua rukun dan kewajiban Haji. 

            Sehingga dengan itu akan memperoleh kemabruran dan keshalihan pribadi dan sosial. Jika telah merasakan indahnya bermunajad di Tanah Suci, maka semua akan selalu dirundung kerinduan yang mendalam untuk kembali ke tanah suci.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar