MANAJEMEN PENGEMBANGAN MASYARAKAT DALAM
SISTEM DAKWAH
MAKALAH DI PRESENTASIKAN DALAM MATA KULIAH MPMI
D
I
S
U
N
Oleh :
Kelompok III
Desyana Sari
( 431307344)
Safrianti
(431307338)
Zulkardi
(431307337)

MANAJEMEN DAKWAH UNIT 02
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
2014-2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang Masalah
Pengembangan masyarakat Islam
menurut Sidi Gazalba yakni sebagai sekelompok manusia dimana mereka hidup
dalamm jaringan kebudayaan Islam yang diamalkan oleh kelompok itu sebagai
kebudayaannya. Nanih Machendrawati dan Agus Ahmad Safe’i mengadopsi definisi
dari sosiolog Gillin & Gillin mengatakan bahwa masyarakat Islam adalah
kelompok manusian yang mempunyai tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang
diikat oleh kesamaan agama yakni agama Islam.
Dakwah difahami
umat Islam baik dari aspek pengertian maupun implementasinya, banyak dari
mereka menganggap dakwah berperan strategis serta menentukan dalam kerangka
pembinaan mental dan spritual. Sebab Islam merupakan agama dakwah, dimana
didalamnya terkandung pengertian usaha menyebarluaskan kebenaran dan
mengajakorang-orang agar yakin akan kebenaran Islam. Jelas dakwah merupakan
upaya penyempaian ajaran Islam. Keindahan dan kesesuaian Islam dengan
perkembangan zaman, baik dalam sejarah maupun prakteknya sangat ditentukan pada
kegiatan dakwah yang dilakukan oleh sekelompok umat yang terpanggil untuk
menyampaikan kewajiban itu.
BAB
III
PEMBAHASAN
MANAJEMEN
PENGEMBANGAN MASYARAKAT DALAM SISTEM DAKWAH
A. Pengertian
Manajemen, Pengembangan Masyarakat, dan Dakwah
1. Pengertian
Manajemen
Secara etimologi, Manajemen berasal
dari bahasa latin, yakni asal kata Manus yang berarti tangan dan Agere yang
berarti melakukan, sehingga jika keduanya di gabungkan berarti menangani.[1]
Manajemen
dapat didefinisikan sebagai “proses perencanaan, pengorganisasian, pengisian
staf, pemimpinan, dan pengontrolan untuk optimasi penggunaan sumber-sumber dan
pelaksanaan tugas-tugas dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien”.
Manajemen adalah Suatu Proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja
bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
Ada beberapa pendapat para ahli
mengenai pengertian Manajemen :
a. Menurut Mary Parker Follet, Manajemen Adalah sebagai
seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi
b. Menurut Ricky W. Griffin, Manajemen Adalah sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal
c. Menurut Drs. Oey Liang Lee, Manajemen adalah seni dan
ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan
daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
d. Menurut Prof. Eiji Ogawa, Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan
Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan
oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran
untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang
berubah.
Dari beberapa definisi menurut asal
kata dan definisi dari pendapat ahli, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai
apa yang dimaksud dengan managemen. Manajemen adalah Proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang
berupa man, money, materials, method, machines, market, minute dan information
untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien.
2. Pengertian
Pengembangan Masyarakat
Secara umum pengembangan masyarakat (community
development) adalah kegiatan pengembangan masyarakat yang di lakukan secara
sistematis, terencana, dan di arahkan untuk memperbesar akses masyarakat guna
mencapai kondisi sosial, ekonomi, dan kualitas kehidupan yang lebih baik
apabila di bandingkan dengan kegiatan pembangunan sebelumnya.[2]
Selain itu, pengertian pengembangan masyarakat terdapat
beberapa definisi yang dikemukakan dalam sejumlah sumber antara lain:
a. Menurut
Bhattacaraya, Pengembangan Masyarakat adalah pengembangan manusia yang
bertujuan untuk mengembangkan potensi dan kemampuan manusia untuk mengontrol
lingkungannya. Pengembangan masyarakat merupakan usaha membantu manusia
mengubah sikapnya terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan untuk berorganisasi,
berkomunikasi dan menguasai lingkungan fisiknya. Manusia di dorong untuk mampu
membuat keputusan, mengambil inisiatif dan mampu berdiri sendiri.
b. Menurut
Betten, Pengembangan Masyarakat bertujuan mempengaruhi perikehidupan rakyat
jelata dimana keberhasilannya tergantung sekali pada kemauan masyarakat untuk
aktif bekerjasama.
c. Menurut
Yayasan Indonesia Sejahtera, Pengembangan Masyarakat adalah usaha-usaha yang
menyadarkan dan menambahkan pengertian kepada masyarakat agar dapat menggunakan
dengan lebih baik semua kemampuan yang dimiliki, baik alam maupun tenaga, serta
menggali inisiatif setempat untuk lebih banyak melakukan kegiatan investasi
dalam mencapai kesejahteraan yang lebih baik.[3]
d. Menurut
Com. Dev. Handbook, pengembangan masyarakat adalah evolusi terencana dari aspek
ekonomi, sosial, lingkungan dan budaya yang ada dalam masyarakat. Dia adalah
sebuah proses dimana anggota masyarakat melakukan aksi bersama dan
menyelesaikan permasalahan yang di hadapi bersama.
e. Menurut
Sudjana, Pengembangan Masyarakat mengandung arti sebagai upaya yang terencana
dan sistematis yang di lakukan oleh, untuk dan dalam masyarakat guna
meningkatkan kualitas hidup penduduk dalam semua aspek kehidupannya dalam satu
kesatuan wilayah.[4]
Upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan
dalam suatu kesatuan wilayah ini mengandung makna bahwa pengembangan masyarakat
dilaksanakan dengan berwawasan lingkunan, sumberdaya manusia, sosial maupun
budaya, sehingga terwujudnya pengembangan masyarakat yang berkelanjutan.
Jadi,
Pengembangan Masyarakat merupakan sebuah proses peningkatan kualitas hidup
melalui individu, keluarga dan masyarakat untuk mendapatkan kekuasaan diri
dalam pengembangan potensi dan skill, wawasan dan sumberdaya yang ada untuk
membuat keputusan dan mengambil tindakan mengenai kesejahteraan mereka sendiri.[5]
3. Pengertian
Dakwah
Dakwah islam meliputi wilayah yang luas dalam semua aspek
kehidupan. Ia memiliki ragam bentuk, metode, media, pesan, pelaku dan mitra
dakwah. Kita sendiri tidak bisa terlepas dari kegiatan dakwah, baik sebagai
pendakwah maupun mitra dakwah. Adapun yang berkaitan dengan islam, kita
pastikan ada unsur dakwahnya. Dakwah adalah denyut nadi islam. Islam dapat
bergerak dan hidup karena dakwah.
Ditinjau dari segi bahasa, dakwah berasal dari bahasa
arab “da’wah”. Dakwah mempunyai tiga huruf asal, yaitu dal, ‘ain, dan waw. Dari
ketiga huruf asal ini, terbentuk beberapa kata dengan ragam makna. Makna
tersebut adalah memanggil, mengundang, menyuruh datang, memohon, mendoakan.
B. Manajemen
Pengembangan Masyarakat
Manajemen Pengembangan Masyarakat adalah suatu upaya
memadukan ide-ide beserta gagasan-gagasan baru dengan membentuk
pengorganisasian, perencanaan dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk
merubah masyarakat ke keadaan yang lebih baik. Dalam merancang sebuah
perencanaan perubahan maka yang di perlukan adalah kesesuian antara rencana
yang kita lakukan bersesuaian hendaknya dengan keadaan masyarakat. Butuh
ketelitian dalam mengelolanya, dan cara pandang kedepan yang lebih luas dalam
membawa perubahan. Kita harus tau karakteristik dari masyarakat setempat serta
mampu bergaul dan di senangi di tengah masyarakat. Dengan manajemen yang kita
atur dan tetapkan maka tinggal bagaimana kita melaksanakan dari apa yang telah
kita tetapkan itu untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.[6]
Manajemen Perencanaan
dalam pengembangan masyarakat dilakukan dengan beberapa cara , diantaranya :
·
Perumusan masalah
·
Penetapan program
·
Perumusan tujuan
·
Penentuan kelompok sasaran
·
Identifikasi sumber dan tenaga pelaksanaan
·
Penentuan strategi dan jadwal kegiatan
·
Monitoring dan evaluasi
C. Pengembangan
Masyarakat dan Dakwah
Pengembangan masyarakat (community development) merupakan wawasan
dasar bersistem tentang asumsi perubahan sosial terancang yang tepat dalam
kurung waktu tertentu. Sedangkan teori dasar pengembangan masyarakat yang
menonjol pada saat ini adalah teori ekologi dan teori Sumber daya manusia.
Teori ekologik mengemukakan tentang “batas pertumbuhan”. Untuk sumber-sumber
yang tidak dapat diperbaruhi perlu dikendalikan pertumbuhannya. Teori ekologik
menyarankan kebijaksanaan pertumbuhan diarahkan sedemikian rupa
sehingga dapat membekukan proses pertumbuhan untuk produksi dan penduduk. Sering dikatakan bahwa pengembangan masyarakat Islam adalah wujud dari
dakwah bil Hal.
Dakwah adalah upaya untuk mengubah situasi kepada yang lebih baik dan
sempurna baik terhadap individu maupun masyarakat. Pada hakikatnya dakwah Islam
merupakan aktualisasi imani yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan
manusia beriman, dalam bidang kemasyarakatan yag dilaksanakan secara teratur,
untuk mempengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap dan bertindak manusia pada
dataran kenyataan individual serta sosial-kultural dalam rangka mengusahakan
terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan manusia, dengan menggunakan
cara tertentu.
Sistem
dakwah memiliki fungsi mengubah lingkungan secara lebih terinci yang memiliki
fungsi: meletakkan dasar eksistensi masyarakat Islam, menanamkan nilai-nilai
keadilan, samaan, persatuan, perdamaian, kebaikan dan keindahan sebagai inti
penggerak perkembangan masyarakat; membebaskan individu dan masyarakat dari
sistem kehidupan zhalim (tirani, totaliter) menuju sistem yang adil,
menyampaikan kritik sosial atas penyimpangan yang berlaku dalam masyarakat
dalam rangka mengemban tugas nahi munkar, dan memberi alternative konsepsi atas
kemacetan sistem, dalam rangka melaksanakan amar ma’ruf; meletakkan sistem
sebagai inti penggerak jalannya sejarah.
Dakwah dalam bentuk pengembangan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat
adalah proses dari serangkaian kegiatan yang mengarah pada peningkatan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini dakwah setidaknya ditempuh
karena paling mendasar dan mendesak, dakwah dalam bentuk aksi-aksi nyata.
D. Konsep
Dakwah Pengembangan Masyarakat Islam
Jika
dikaji dari perspektif ilmu dakwah, pengembangan masyarakat Islam dapat
diposisikan sebagai bagian dari dakwah Islam, yang secara konseptual dapat
dibedakan dakwah bi-lisan dan dakwah bil-hal, yang secara
prinsipil tidak ada perbedaan. Bentuk yang pertama lebih menekankan kepada
pendekatan lisan, dan yang kedua lebih menekankan pada perbuatan. Dakwah
bil-hal yang telah diterima oleh masyarakat pada dasarnya merupakan
keseluruhan upaya pengembangan masyarakat
dalam rangka mewujudkan tatanan sosial ekonomi dan kebudayaan menurut
ajaran Islam.
Pengembangan
masyarakat Islam mengalami tahapan dan proses sesuai dengan dinamika
masyarakat. Kalau merujuk kepada apa yang dicontohkan Rasulullah ketika
membangun masyarakat, setidaknya harus ditempuh tiga tahap atau proses
pengembangan masyarakat, yakni takwin, tanzim dan taudi.[7]
E.
Manajemen Pengembangan Masyarakat dalam
Dakwah
Seluruh aspek transmisi dan aspek keturunan serta linkungan hidup harus
mampu dipergunakan oleh dakwah, sebagai sarana penting yang menjadikan dakwah
perperan penting. Manusia, disadari perlu pengaruh baik seperti yang dimiliki dakwah dalam dirinya,
manusia perlu ide-ide yang baik, keterampilan yang berguna, kebiasaan yang terpuji, sikap dan tingkah
laku yang bijaksana, kepentingan yang terarah dan lain-lain dasar-dasar nilai kemanusiaan yang luhur.
Oleh sbab itu dakwah harus menyusup kedalam semua kegiatan sosial dan teknik
manusia dalam dinamika hidup. Pengetahuan
dakwah harus tersebar dalam sendi sendi kehidupan manusia, akan lebih efektif sampainya tujuan
apabila disertai organisasi dan manajemen yang baik.
Pengembangan (developing) merupakan salah satu perilaku manajerial
yang meliputi pelatihan (couching) yang digunakan sebagai sarana untuk
meningkatkan keterampilan seseorang dan memudahkan penyesuaian terhadap
pekerjaannya dan kemajuan kariernya. Proses pengembangan ini didasarkan atas
usaha untuk mengembangkan sebuah kesadaran, kemauan, keahlian, serta
keterampilan para elemen dakwah agar proses dakwah berjalan secara efektif dan
efesien.
Pengembangan
dan pembaruan adalah dua hal yang sangat diperlukan. Rasulullah Saw. mendorong
umatnya supaya selalu meningkatkan kualitas, cara kerja dan sarana hidup, serta
memaksimalkan potensi sumber daya alam semaksimal mungkin.
.
Dalam dunia
manajemen, proses pengembangan (organization delevopment) itu merupakan
sebuah usaha jangka panjang yang didukung oleh manajemen puncak untuk
memperbaiki proses pemecahan masalah dan pembaruan organisasi, terutama lewat
diagnosis yang lebih efektif dan hasil kerja sama serta manajemen budaya
organisasi dengan menekankan khusus pada tim kerja formal, tim sementara, dan
budaya antar kelompok – dengan bantuan seorang fasilitator konsultan yang
menggunakan teori dan teknologi mengenai penerapan ilmu tingkah laku termasuk
penelitian dan penerapan. [8]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen Pengembangan Masyarakat adalah
suatu upaya memadukan ide-ide beserta gagasan-gagasan baru dengan membentuk
pengorganisasian, perencanaan dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk
merubah masyarakat ke keadaan yang lebih baik.
Dakwah dalam Islam adalah
sebuah upaya untuk mengajak manusia kepada jalan yang benar yang diridhai oleh
Allah SWT. Dakwah masa kini tidak cukup dimaknai sebagai aktivitas amar ma’ruf
nahi mungkar saja, tetapi lebih jauh dakwah dapat dimaknai sebagai upaya untuk
menciptakan memaslahatan hidup manusia sesuai bidang yang digelutinya
masing-masing.
Dakwah dan perkembangan
masyarakat tidak dapat dipisahkan, karena sasaran dakwah dalam Islam adalah manusia
tanpa kecuali. Manusia, secara sosiologis cultural selalu mengalami
perubahan-perubahan, disinilah dakwah berperan sebagai agen perubahan
masyarakat yang selalu menuntun manusia kea rah yang lebih baik.
Masyarakat
dalam kehidupan selalu mengalami perubahan dan perubahan itu tidak selalu lebih
baik bahkan terjadi sebaliknya. Manusia akan mengalami krisis identitas dirinya
sebagai makhluk yang mulia disisi Allah, karena itu dakwah juga mengalami
perubahan sesuai dengan transformasi sosial yang berkembang seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam era
teknologi saat ini sudah selayaknya masyarakat Islam menunjukkan eksistensinya
dimata dunia. Perkembangan masyarakat Islam dituntut dalam segala bidang dan
tetap berpegang teguh pada cita-cita dan perjuangan Rasulullah dalam dakwah
Islam. Untuk membuktikan perkembangan masyarakat Islam tersebut bukan saja
dengan jalan dakwah bil-lisan tetapi lebih ditunjukkan dengan dakwah bil-hal.
Daftar
Pustaka
·
Pengertian Manajemen.pdf
·
Budimanta, arif dkk , Metode dan Teknik Pengelolaan Community
Development, Jakarta: CSD, 2008
·
Suhu, Abu, dkk., Islam Dakwah dan Kesejahteraan Sosial, Fakultas Dakwah UIN Sunan
Kalijaga, Yokyakarta: 2005
·
Marlinaharis.blogspot.co.id/2012/06/manajemen-pengembangan-masyarakat-28.html
·
PMI FDIK UIN SUSKA_ JURNAL PENGEMBANGAN
MASYARAKAT ISLAM DALAM PERSPEKTIF DAKWAH.html
·
INITIAL_s_ Pengembangan_Pelaksanaan
Kegiatan Dakwah..html
[1] 1
Pengertian Manajemen.pdf
[2] Arif
Budimanta dan Bambang Rudito, Metode dan
Teknik Pengelolaan Community Development, cet. Ke II (Jakarta: CSD, 2008),
hlm 33.
[4] Abu
Suhu, dkk., Islam Dakwah dan
Kesejahteraan Sosial, (Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, Yokyakarta:
2005), hlm 27
[6]
Marlinaharis.blogspot.co.id/2012/06/manajemen-pengembangan-masyarakat-28.html
[7] PMI FDIK
UIN SUSKA_ JURNAL PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM DALAM PERSPEKTIF DAKWAH.html
[8] INITIAL_s_
Pengembangan_Pelaksanaan Kegiatan Dakwah..html
Mantap.
BalasHapusKek orang2 sono hehehe