Selasa, 07 Juni 2016

PERBANDINGAN ALIRAN-ALIRAN PELAKU DOSA BESAR, IMAN DAN KUFUR



Ilmu kalam
PERBANDINGAN ALIRAN-ALIRAN PELAKU DOSA BESAR, IMAN DAN KUFUR
D
I
S
U
S
U
N
OLEH: KELEMPOK 4
ASRIL GUNAWAN
DESYANA SARI
DODY SANIVAL
MURJUNIANSYAH
                                                      SYAKIR ARSALAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
2014-2015

KATA PENGANTAR


Penulisan makalah yang bersipat sederhana ini, di buat berdasarkan tugas kelompok yang di berikan oleh pak Rizal Fahmi selaku pembimbing mata kuliah ilmu kalam yang berjudul perbandingan aliran pelaku dosa besar, iman dan kufur.

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, kami semua dapat menyusun, menyesuaikan, serta dapat menyelesaikan sebuah makalah yang amat sederhana ini. Di samping itu, kami mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yan telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan pembuatan sebuah  makalah ini, baik dalam bentuk moril maupun dalam bentuk materi sehingga dapat terlaksana dengan baik.

            Kami, sangat menyadari sepenuh nya bahwa makalah kami ini memang masih banyak terdapat kekurangan serta amat  jauh dari kata kesempurnaan. Namun, kami semua telah berusaha semaksimal mungkin dalam membuat sebuah makalah ini. Di samping itu, kami sangat  mengharapkan kritik serta saran nya dari semua rekan-rekan demi tercapai nya kesempurnaan yang di harapkan di masa akan datang.

                                                                                                                                                                                                   
                                                           
                                                                                                                                 







                                                  
DAFTAR ISI

Kata pengantar                                                                                                                                                                       
Daftar isi                                                                                                                    
                                   
BAB I PENDAHULUAN
1.  Latar belakang                                                                                          
2.  Tujuan penulisan                                                                                       

BAB II PEMBAHASAN 
1.      PELAKU DOSA BESAR                                                                                     
A.       Pengertian  Dosa  Besar                                                                        
B.       Macam-Macam Dosa Besar                                                                  
C.      Macam-Macam Aliran Pelaku Dosa Besar                                            
D.     Perbandingan Aliran Pelaku                                                                   
          
2.      IMAN DAN KUFUR                                                                                          
A.      Pengertian Iman Dan Kufur                                                                    
B.      Perbandingan Antar Aliran Mengenai Iman Dan Kufur                         
C.      Konsep Iman Dan Kufur Berbagai Aliran                                                

BAB III PENUTUP
              1. Kesimpulan                                                                                              
                
Daftar pustaka                                                                                                                       

















BAB I
PENDAHULUAN
                                                                                                
1. Latar Belakang

Pembuatan makalah yang amat sederhana ini di buat berdasarkan tugas kelompok yang di berikan oleh dosen pembimbing kami pada mata kuliah ilmu kalam yang berjudul “Perbandingan aliran pelaku dosa besar, iman dan kufur”.
 .
Maka, dengan adanya tugas kelompok ini. Kami akan mencoba menguraikan masalah “Perbandingan aliran pelaku dosa besar, iman dab kufur.

Namun, pada uraian kami tersebut mungkin masih banyak terdapat kesalahan, baik dalam pemahaman ataupun dalam penulisannya. Harapan kami, semoga apa yang telah semua kami lakukan bisa membuahkan hasil. Baik bagi pembaca maupun bagi pendengar.
          
2. Tujuan penulisan
                                               
Adapun tujuan penulis dalam pembuatan tugas ini, yaitu :

-        Untuk memenuhi kewajiban penulis terhadap dosen yang bersangkutan,
-        Untuk menambah pengetahuan penulis tentang ilmu kalam, dan
-        Untuk memberi wawasan bagi pembaca .





BAB II
PEMBAHASAN
1.      PELAKU DOSA BESAR
A.     Pengertian dosa dan dosa  besar
Pengertian dosa adalah dampak pelanggaran ajaran agama yang dilakukan dengan sengaja, sadar dan tidak ada paksaan atau dapat dikatakan bahwa dosa adalah buah dari tidak menjalankan perintah Allah dan tidak menjauhi larangannya. Sedangkan dosa besar adalah suatu pelanggaran terhadap perintah dan larangannya yang menimbulkan kerugian terhadap orang lain dan bersifat besar.

Menurut para ulama dosa dibagi dua macam yaitu dosa kecil dan dosa besar. Dosa kecil adalah sesuatu yang dilakukan oleh pelaku tampa menyadarinya sedangkan dosa besar sesuatu yang dilakukan oleh pelakunya dalam keadaan sadar, padahal itu sudah dilarang oleh Allah SWT, seperti mencuri, berjudi,  berzinah, dan mabuk-mabukakan.
.
B.       Macam-macam dosa besar
Adapun macam-macam dosa besar, yaitu :
1.      Mencuri,
Mencuri adalah mengambil milik orang tampa izin atau dengan tidak sah, biasanya dengan sembunyi-sembunyi. Secara istilah yang dimaksud dengan mencuri adalah  mengambil milik orang lain untuk dijadikan milik sendiri dengan cara yang tidak sah baik menurut hukum adat maupun agama, seperti mencopet, merampok, membajak, dan korupsi.

2.      Berjudi
Menurut bahasa berjudi diartikan mempertaruhkan sejumlah uang atau harta dipermainan tebakan berdasarkan kebutuhan  dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta yang lebih besar dari uang atau harta semula. Seperti, dadu, kartu remi, lotre, menyabung binatang, permainan yang merusak badan.

3.      Berzina
Berzina dalam bahasa arab disebut dengan zana-yazni. Berzina di artikan perbuatan bersenggema antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh hubungan pernikahan. Berdasarkan pendapat para ulama zina adalah melakukan hubungan seksual antara lelaki dengan perempuan yang bukan suami istri dan bukan pula budaknya.

4.      Mabuk-mabukan.
Dalam bahasa arab mabuk-mabukan disebut dengan kata sakranun, daikhun. Mabuk-mabukan adalah aktufitas meminum, memakan, menghirup ataupun menghisapsecara berlebihandalam jumlah tertentu dan dapat membuat pelakunya mabuk. Diantaranya minuman keras yang merupakan minuman yang memabukkan dan menghilang kesadaran dalam semua jenisnya. Dalam bahasa arab disebut khamr.

C.      Macam-macam aliran pelaku
Adapun macam-macam aliran pelaku, yaitu :
1.      Khawarij,
Khawarij berarti orang-orang yang keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib. Golongan ini menganggap diri mereka sebagai orang-orang yang keluar dari rumaqh dan semata-mata berjuang dijalan Allah.
2.      Murji’ah,
Aliran ini disebut murji’ah karena dalam prinsipnya mereka menunda persoalan konflik antara Ali bin Abi Thalib, Mu’awiyah bin Abi Sufyan, dan khawarij pada hari perhitungan kelak oleh karena itu, mereka tidak ingin mengeluarkan pendapat tentang siapa yang benar dan siapa yang kafir diantara ketga kelompok yang bertikai itu.
3.      Mu’tazilah,
Aliran ini muncul sebagai reaksi atas pertentangan antara aliran khawarij dan aliran mujri’ah mengnai persoalan  orang mukmin yang berdosa besar.


4.      Al-asy’ariah,
Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap paham muktazilah yang dianggap menyeleweng dan menyesatkan umat islam. Dinamakan aliran asy’ariah karena dinisbahkan kepada pendirinya, yaitu Abu Hasan al-Asy’ari.
5.      Maturidiah,
Aliran maturidiah didirikan oleh Muhammad bin Muhammad Abu Mansur. Ia dilahirkan di Maturid, sebuah kota kecil di daerah Samarqand ( termasuk daerah Uzbekistan ).
6.      Syi’ah
Syi’ah adalah salah satu aliran dalam islam yang meyakini Ali Bin Abi Thalib dan keturunannya sebagai pemimpin islam setelah nabi Muhammad SAW wafat.
7.      Zaidiyah.
Sekte ini mempercayai kepemimpinan Zaid Bin Ali Bin Husein Abidin sebagai pemimpin setelah Husein bin Ali wafat

D.  Perbandingan aliran pelaku dosa besar
1.       Khawarij,
Khawarij, mempunyai banyak subkete, yaaitu azariqah, najdah, al-muhakimat, an-najdat, as-surfiah. Semua pelaku dosa besar menurut subsekte khawarij kecuali najdah adalah kafir dan akan disiksa dineraka selamanya.
2.      Murji’ah,
Murji’aah terbagi atas susekte yaitu :
a.       Murji’ah ekstrim, mereka berpendapat pelaku dosa besar tidak akan disiksa dineraka, sedangkan
b.      Murji’ah moderat, mereka berpendapat pelaku dosa besar tidakalah menjadi kafir, meskipun mereka disiksa dineraka, ia tidak kekal didalamnya.
3.      Mu’tazilah,
Menurut mu’tazilah, setiap pelaku dosa besar, mereka berada diposisi tengah antara mukmin dan kafir. Jika pelakunya meninggal dunia dan belum sempat bertobat, ia akan dimasukan kedalam neraka selama-lamanya.
4.      Al-asy’ariah,
Sebagai wakil ahlus sunnah, tidak mengkafirkan orang-orang yang sujud kebaitullah walaupun melakukan dosa besar, seperti berzina dan mencuri.
5.      Maturidiah,
Aliran maturidiah baik Samarkand dan Bukhara sepakat menyatakan bahwa pelaku dosa besar masih tetap mukmin karena adanya keimanan dalam dirinya.
6.      Syi’ah dan Zaidiyah
Penganut syi’ah dan zaidiah percaya bahwa orang-orang  yang melakukan dosa besar akan kekal dineraka, jika ia belum tobat dengan tobat yang sesungguhnya.

2.      IMAN DAN KUFUR
A.    Pengertian Iman dan Kufur
Jika dilihat dari asal bahasa kata iman berasal dari bahasa arab yang berarti membenarkan, dan dalam bahasa Indonesia kata iman berarti percaya yaitu sebuah kepercayaan dalam hati dan membenarkan bahwa adanya Allah SWT itu benar-benar ada serta membenarkan dan mengamalkan semua yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan mempercayai Rasul-Rasul sebelumnya. Iman merupakan inti dasar dari sebuah peribadatan, tanpa adanya keimanan sangat mustahil seseorang dapat membenarkan adanya Tuhan.

Menurut pendapat-pendapat ulama fiqih bahwa iman merupakan sebuah Tasdiq di dalam hati hal tersebut yaitu menurut, antara lain:
1.         Menurut Abu Abdullah bin Khafif
Iman adalah sebuah pembenaran hati terhadap sesuatu yang telah di jelaskan oleh Al Haq (Allah) tentang masalah-masalah yang gaib
2.         Menurut Abdullah At Tustari
Bahwa iman adalah merupakan kesaksian Al-haq dalam. Karena jika Allah di pandang dengan penglihatan tanpa pembatas, dan jika dengan pengetahuan tanpa berakhir.[1]
Menurut Hasan Hanafi, setidaknya ada empat istilah kunci biasanya dipergunakan oleh para theology Muslim dalam membicarakan konsep iman, yaitu :
·         Ma’rifah bi al-aql; mengetahui dengan akal
·         Amal; perbuatan baik atau patuh
·         Iqrar; pengakuan secara lisan, dan
·         Tasdiq; membenarkan dalam hati

Dari pendapat para ulama tersebut dapat disimpulkan bahwa iman merupakan hal yang bersangkutan dengan hati. Semua hal-hal yang gaib seperti Tuhan, sifat-sifatnya, akhirat, takdir, rejeki, dan sebagainya merupakan sebuah pembenaran dan kepercayaan hati. Jika dipahami secara mendalam iman mempunyai hubungan yang sangat erat kaitannya dengan amaliyah-amaliyah atau perbuatan. Amaliyah-amaliyah atau perbuatan merupakan tolak ukur keimanan seseorang. Jika seseorang melakukan perbuatan-perbuatan yang menjadikan dirinya dekat dengan Allah, maka dapat dipastikan bahwa seseorang tersebut beriman kepada Allah yaitu dengan menjalankan syariat-syariatnya yang dibawakan oleh Nabi Muhammad Saw.
Kufur dalam pengertian bahasa arab berarti menyembunyikan dan menutup. Orang arab menyebut “malam” itu kafir, karena malam menyembunyikan sesuatu. Mereka juga menyebut “petani” dengan kata kafir karena petani menutup benih dalam tanah.[2] Adapun menurut syara’, kufur dibedakan menjadi dua, yaitu kufur aqidah yang berarti mengingkari dengan apa yang wajib diimani dan kufur nikmat yang artinya mengingkari bahwa nikmat yang diterima bukan dari sang Kholiq.

B.  Perbandingan Antar Aliran mengenai Iman dan Kufur
Persoalan Iman dan Kufur pertama kali dimunculkan oleh kaum Khawarij ketika mencap kafir sejumlah tokoh sahabat Nabi saw yang dianggap telah berbuat dosa besar, antara lain Ali bin Abi Thalib, Mu’awiyah bin Abi Sofyan, Abu Hasan al-Asy’ari, dan lain-lain. Masalah ini lalu dikembangkan oleh Khawarij dengan tesis utamanya bahwa setiap pelaku dosa besar adalah kafir. Aliran lain seperti Murji’ah dan Asy’ariyah turut ambil bagian dalam masalah tersebut bahkan tidak jarang terdapat perbedaan pandangan di antara sesama pengikut masing-masing aliran.
Al khowarij, sebagai aliran teologi pertama yang muncul karena tidak menerima kebijakan Ali menerima tahkim sebagai penyelesaian persengketaan khilafah dengan Mu’awiyah, dan orang-orang yang terlibat dalam penerimaan dan pelaksanaan tahkim ini.
Persoalan politik tersebutlah yang akhirnya menimbulkan persoalan teologi. Al Khowarij memakai semboyan La Hukma Illa Lillah. Atas dasar semboyan itu mereka menuduh kafir terhadap Ali, Mu’awiyah dan seluruh pengikut mereka. Sedangkan Al Murji’ah memandangnya tetap mukmin bukan kafir.
Persoalan iman dan kufur ini dinilai amat penting karena hal itu berperan untuk menentukan posisi seseorang, baik dalam kehidupan duniawi maupun ukhrowi.

C.  Konsep Iman dan Kufur Berbagai Aliran
Konsep iman dan kufur menurut perbincangan aliran theologi Islam seperti yang terlihat dalam berbagai literatur ilmu kalam, acap kali lebih menitikberatkan pada satu aspek saja dari dua term; “imanataukufur”. Inidapat dipahami, sebab kesimpulan tentang konsep iman bila dilihat kebalikannya, juga berarti kesimpulan tentang konsep kufur.
Pendapat beberapa aliran Teologi tentang iman dan Kufur :
1.      Aliran Khowarij
Sebagai sebuah aliran yang lahir dari peristiwa politk, maka pendirian theologi Khawarij terutama yang berkaitan masalah iman dan kufur sebenarnya lebih bertendensi padamasalah politis ketimbang ilmiah teoritis. Kebenaran ini tidak dapat disangkal, karena seperti yang telah diungkapkan dalam sejarah Khawarij yang mula-mula memunculkan persoalan theologis seputar makalah“ Apakah Ali dan pendukungnya ialah kafir atau masih tetap mukmin?, Apakah Mu’awiyah dan pendukungnya masih tetap mukmin atau telah menjadi kufur?” Jawaban  dari pertanyaan ini yang kemudian menjadi pijakan dasar dari theologi mereka .Dalam hal ini mereka berpendapat, karena Ali dan Mu’awiyah telah melakukan tahkim maka mereka telah melakukan dosa besar dan semua pelaku dosa besar ( murtakib al-kabirah), menurut semua sub sekte aliran khawarij adalah kafir.
Sekte ini memilah dosa besar menjadi dua bagian yaitu :
a.    Dosa yang ada hukumannya didunia seperti zina.
b.    Dosa yang tidak ada hukumannya didunia seperti meninggalkan shalat dan puasa.[3]

Pelaku dosa besar yang pertama tidak dipandang kafir, tetapi pelaku dosa besar yang kedua dengan merekaanggap telah menjadi kafir. Khawarij cenderung menyamaratakan semua perbuatan dosa sebagai dosa besar yang menggiring kepada kekufuran. Dalam paham mereka lebih banyak tertuju pada sangsi langsung bagi seseorang yang melakukan dosa besar. Hal ini dapat dimengerti karena perbuatan merupakan unsurter penting dalam konsep iman menurut Khawarij.
2.      Aliran Murji’ah
Menurut sub sekte murji’ah yang ekstrim adalah mereka yang berpandangan bahwa keimanan terletak di dalam kalbu. Oleh karena itu, segala ucapan dan perbuatan seseorang yang menyimpang dari kaidah agama tidak berarti menggeser atau merusak keimanannya, bahkan keimanannya masih sempurna dalam pandangan Tuhan. Sementara yang dimaksud murji’ah moderat adalah mereka yang berpendapat bahwa pelaku dosa besar tidaklah menjadi kafir. Meskipun disiksa di neraka, ia tidak kekal didalamnya bergantung pada dosa yang dilakukannya.
Oleh Harun Nasution dan Ahmad Amin, Abu Hanifah dan pengikutnya digolongkan kedalam aliran Murji’ah Moderat. Pertimbangannya adalah pendapat Abu Hanifah mengenai Pelaku Dosa Besar dan konsep iman yang tidak jauh berbeda dengan pendapat aliran Murji’ah Moderat. Abu Hanifah berpendapat bahwa pelaku dosa besar tetap Mukmin, tetap bukan berarti bahwa dosanya tidak berimplikasi.. seandainya ia masuk neraka, itu karena Alah menghendakinya, dan ia tidak akan kekal didalamnya.[4]

3.         Aliran Asy’ariyah
Kaum Asy’ariyah – yang muncul sebagai reaksi terhadap kekerasan Mu’tazilah memaksakan paham khalq al-Quran – banyak membicarakan persoalan iman dan kufur. Asy’ariyah berpendapat bahwa akal manusia tidak bisa merupakan ma’rifah dan amal. Manusia dapat bahwa akal manusia tidak bisa merupakan ma’rifah dan amal. Manusia dapat mengetahui kewajiban hanya melalui wahyu bahwa ia berkewajiban mengetahui Tuhan dan manusia harus menerimanya sebagai suatu kebenaran. Oleh karena itu, iman bagi mereka adalah tashdiq (bil qolbi).Mengenai penuturan dengan lidah (iqrar bi al-lisan) merupakan syarat iman,
Seseorang yang menuturkan kekafirannya dengan lidah dalam keadaan terpaksa, sedangkan hatinya tetap membenarkan Tuhan dan rasul-Nya, ia tetap dipandang mukmin. Karena pernyataan lidah itu bukan iman tapi amal yang berada di luar juzu’iman. Seseorang yang berdosa besar tetap mukmin karena iman tetap berada dalam hatinya. 




























BAB III
PENUTUP

1.     Kesimpulan

Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut :
-          Khawarij, mempunyai banyak subkete, yaaitu azariqah, najdah, al-muhakimat, an-najdat, as-surfiah. Semua pelaku dosa besar menurut subsekte khawarij kecuali najdah adalah kafir dan akan disiksa dineraka selamanya.
-          Menurut mu’tazilah, setiap pelaku dosa besar, mereka berada diposisi tengah antaa mukmin dan kafir. Jika pelakunya meninggal dunia dan belum sempat bertobat, ia akan dimasukan kedalam neraka selama-lamanya.
-          Murji’ah ekstrim, mereka berpendapat pelaku dosa besar tidak akan disiksa dineraka, sedangkan
-          Murji’ah moderat, mereka berpendapat pelaku dosa besar tidakalah menjadi kafir, meskipun mereka disiksa dineraka, ia tidak kekal didalamnya.
-          Penganut syi’ah dan zaidiah percaya bahwa orang-orang  yang melakukan dosa besar akan kekal dineraka, jika ia belum tobat dengan tobat yang sesungguhnya.


                                                                                                                                   















DAFTAR PUSTAKA


melalui seluler pada hari senin, 07 April 2014.

melalui seluler pada hari senin, 07 April 2014

Roli Abdul Rahman, dkk. Menjaga Akidah Dan Akhlak,(Solo: PT TIGA SERANKAI PUSTAKA MANDIRI, 2009).

www.groups.googleco.id melalui seluler pada hari selasa, 08 April 2014.
Rahman Abdur, Garis Pemisah Antara Kufur dan Iman, (jakarta:BUMI AKSARA, 1996).
http://adyputramelayu.blogspot.com  melalui seluler pada hari selasa, 08 April 2014.
Tim MKD IAIN Sunan Ampel, Ilmu Kalam, (Surabaya:IAIN Sunan Ampel Press,2012).



[1]www.groups.google.co.id, Diakses tanggal 8 April 2014  pukul 20.00

[2] Abdur Rahman, Garis Pemisah Antara Kufur dan Iman, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 14
[3]http://adyputramelayu.blogspot.com, Diakses tanggal 08 April 2014 pukul 22.00
[4]Tim MKD IAIN Sunan Ampel, Ilmu Kalam, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2012), 152

Tidak ada komentar:

Posting Komentar